Putri Marino dan Nicholas Saputra menjadi pemeran utama dalam film The Architecture of Love (TAOL). Film ini merupakan adaptasi novel best seller karya Ika Natassa.
Dalam film itu, Putri Marino dan Nicholas Saputra harus menjalani adegan romantis seperti berpelukan dan berciuman.
Putri Marino mengaku sudah mengantongi izin dari suaminya, Chicco Jerikho, untuk menjalani adegan tersebut.
“Dijelaskan (kepada Chicco Jerikho), dan kalau aku sama Chicco, kan, sama-sama ada di (dunia) film, jadi fine saja,” kata Putri di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Putri merasa senang bisa beradu akting dengan Nicho. Sebab, perempuan 30 tahun itu sudah lama mengidolakan lawan mainnya tersebut.
“Rasanya pasti bahagia, karena memang salah satu impian aku. Karena memang aku kagum sekali dengan karya-karyanya Mas Nicho, lalu dipertemukan di sini, bahagianya luar biasa,” tutur Putri.
Didapuk sebagai pemeran utama, Putri dan Nicho harus membangun chemistry. Putri mengungkapkan cara mereka melakukannya.
“Kami ngobrol, membahas skrip, dari obrolan dan membahas skrip ada jokes yang muncul, ada ketawa-ketawa yang muncul, nah itu yang membuat kita nyaman satu sama lain, percaya satu sama lain,” ucap Putri.
Film The Architecture of Love tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 30 April mendatang.
The Architecture of Love mengisahkan seorang penulis novel best seller bernama Raia. Rumah tangga Raia yang awalnya bahagia berakhir tidak menyenangkan.
Untuk melupakan masa lalunya, dia memutuskan terbang ke New York mengejar inspirasi. Di New York, Raia dipertemukan dengan River, seorang arsitek yang misterius.
Perjumpaan itu menjadi awal pertemanan “rahasia” di antara keduanya. Mereka bisa saling menyembuhkan tapi bisa juga saling melukai.
Selain Putri dan Nicho, film The Architecture of Love dibintangi oleh Jerome Kurnia, Jihane Almira, Omar Daniel, dan Arifin Putra.
