PT United Tractors Tbk (UT) dan PT Traktor Nusantara (TN) berkolaborasi dengan Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan penelitian dalam mengembangkan teknologi traktor listrik ramah lingkungan atau Electric Tractor for Agriculture (ETA). Kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif ekonomi hijau guna mewujudkan terobosan berkelanjutan dalam sektor pertanian.
“Kolaborasi ini menjadi salah satu milestone bagi UT dan TN untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia melalui teknologi traktor listrik yang ramah lingkungan,” ujar CSR Manager UT, Himawan Sutanto, Rabu (3/4).
Himawan menyebutkan bahwa langkah ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui skema Kedaireka (Matching Fund). Dengan mengkolaborasikan keahlian teknis Sekolah Vokasi UGM dan pengalaman industri UT dan TN, kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan solusi yang inovatif bagi petani serta lingkungan.
“Traktor listrik yang akan dikembangkan dalam proyek ini diharapkan dapat mengurangi jejak karbon, mengurangi emisi gas buang, dan meningkatkan efisiensi operasional dalam pertanian,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaanya, penelitian tersebut berlangsung dari bulan Mei hingga Desember tahun 2023 lalu. Adapun tema yang diusung pada proyek ini yaitu “Pembuatan Traktor Listrik sebagai Implementasi Green Technology untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan.” Artinya, proyek ini bertujuan untuk mengurangi jejak karbon sekaligus meningkatkan efisiensi operasional di sektor pertanian.
Metode pengembangan traktor listrik hasil dari kolaborasi ini dirancang secara sistematis untuk mencapai efisiensi, keamanan, dan kenyamanan. Teknologi khusus telah dikembangkan dan diimplementasikan untuk melindungi komponen kelistrikan dari air dan lumpur. Desain ergonomis traktor ini telah disesuaikan agar nyaman bagi petani yang biasanya menggunakan traktor berbahan bakar diesel. Produk ini juga telah didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Traktor ini menggunakan baterai LifePO4 sebagai penyimpanan energinya. Baterai ini dipilih karena lebih ringkas dan ringan dibandingkan baterai timbal-asam konvensional, serta mampu bertahan dalam berbagai siklus pengosongan daya.
Prototipe ini mampu menghasilkan daya maksimum 10HP, setara dengan traktor konvensional berbahan bakar solar. Berbeda dengan traktor konvensional yang memerlukan engkol untuk start, traktor hasil penelitian ini sudah dilengkapi dengan electric starter. Selain itu, traktor ini juga dilengkapi dengan sistem pemindah daya untuk memudahkan operasional oleh petani.
“Dengan komitmen bersama untuk inovasi dan keberlanjutan, diharapkan traktor listrik yang dihasilkan dari kolaborasi ini akan memberikan dampak positif untuk memperkuat sektor pertanian Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Himawan.