Soal Golkar Minta 5 Jatah Menteri di Kabinet Prabowo, PAN: Itu Masih Lama, Santai Saja

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut, partai mereka semestinya mendapat porsi yang lebih besar dalam kabinet yang akan dipimpin Prabowo-Gibran jika resmi memenangkan Pilpres 2024. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN, Viva Yoga Mauladi, menyebut partainya enggan berkomentar lebih lanjut.

“Soal Golkar, kami tidak mau berkomentar dan tidak mau ikut campur karena itu urusan partai Golkar,” ujar Viva dalam keterangannya.

Viva juga mengatakan, persoalan komposisi menteri yang ada dalam kabinet mendatang juga akan diserahkan sepenuhnya kepada Prabowo-Gibran setelah secara resmi diumumkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Menurut Viva, pembahasan mengenai komposisi menteri juga masih terlalu dini untuk dibicarakan saat ini. Dia berharap semua pihak untuk menunggu hasil pengumuman pemenang Pemilu 2024. “Soal menteri terserah presiden dan wakil presiden, toh itu masih lama. Santai saja,” ucap dia.

Ditanya mengenai apakah partai pengusung Paslon nomor urut 1 dan 3 akan bergabung dengan koalisi pengusung Prabowo-Gibran, Viva juga enggan berkomentar banyak. Dia mengatakan, PAN menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Prabowo-Gibran, apakah akan mengajak partai di luar koalisi pengusung untuk bergabung atau tidak.

“Ini tertinggi sepanjang sejarah. Jadi, sejarah yang lalu presiden yang didukung bukan dari Golkar hanya didukung 53 persen, sekarang 75 sampai 80 persen. Artinya benar Partai Golkar betul-betul di depan untuk memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran,” kata Airlangga saat menggelar syukuran keberhasilan Partai Golkar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 15 Maret 2024.

Atas peran besar tersebut, Airlangga kemudian berhitung bahwa semestinya dalam kepemimpinan Prabowo mendatang, Partai Golkar mendapat porsi lebih besar dalam kabinet.

“Saya sampaikan ke Pak Prabowo soal kontribusi Golkar karena kita menang di 15 provinsi. Itu berarti kita kontribusi 25 persen dari kemenangan 58 persen. Jadi, kalau 25 persen, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima (posisi menteri) itu minimal, tetapi kalau dihitung proporsi 25 persen, room (ruang) masih banyak,” tutur Airlangga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *