Sholeh Basyari CSIIS: Operasi Ganti Nahkoda PKB Bukan Kabar Buru(k)ng

Menurut Sholeh basyari, direktur ekskutif CSIIS, operasi ganti nahkoda di PKB, bukan kabar burung dan juga bukan kabar buruk. operasi itu justru menyehatkan sekaligus menyiapkan psikopolitik PKB sebagai partai pemenang keempat Pasca pemilu dengan hasil gemilang bagi sejumlah parpol; terutama PKB dan Nasdem, memunculkan sejumlah harapan membuncah di dua parpol ini.

Menariknya, sebagai sesama parpol pengusung pasangan Amin, penyikapan Prabowo terhadap Nasdem berbeda dengan PKB. Prabowo telah bersilaturahmi ke gedung NATO (Nasdem tower) dan disambut langsung Surya Paloh sejak di halaman gedung. Sementara PKB, dibiarkan merana tidak disapa.

Muhaimin Iskandar ketua umum PKB “abadi”, mencoba mencairkan kebekuan meski bukan kebuntuan relasi PKB dengan sang presiden terpilih. Cak Imin kabarnya berulang kali meminta Sufmi Dasco Ahmad, ketua harian Gerindra, untuk memfasilitasi pertemuan dirinya dengan 08 dan selalu gagal.

Perbedaan sikap Prabowo atas Nasdem dan PKB, serta upaya sangat keras cak Imin untuk membuka komunikasi langsung dengan Prabowo, memunculkan sejumlah spekulasi liar berikut.

Pertama, operasi terbatas “ganti nahkoda” PKB, adalah titah istana lama dan istana baru. Operasi ini mengingatkan publik tentang operasi “amplop kyai” di PPP.

Titah istana baru ter-deteks dengan terang justru dari langkah, lobby dan komunikasi politik cak Imin sendiri dengan kubu Prabowo.

Sementara titah istana baru tampak selaras dengan policy istana lama terkait ganti nahkoda ini, terpublish beberapa saat setelah Halim Iskandar dan Ida Fauziah dipanggil ke istana.

Awalnya, sekretaris FPKB DPR RI menyebut: sejatinya dalam design kita yang menghadap pak lurah (istana lama) adalah ketum langsung.

Kedua, operasi dengan sandi ganti nahkoda ini, secara meyakinkan menyasar dan menggerakkan sejumlah faksi PKB yang terlempar dari lingkaran cak Imin. Gerakan internal ini dimaksudkan sebagai eskalasi untuk merespon dinamika eksternal yakni; titah istana tersebut.

Sejumlah tokoh santer serius menyusun dan tengah menjalankan langkah-langkahnya, bahkan wakil ketua umum DPP PKB “incumbant” Jazilul Fawaid, terpantau bergerak. Pergerakan jazil melalui salah satu menteri dari Sulawesi Selatan untuk dikomunikasikan dengan “raja batubara” Kalimantan Selatan.

Pergerakan serupa juga diikuti oleh Yaqut Cholil Qoumas, Saifullah Yusuf maupun Lukman Edy.

Yaqut (kabarnya) masih menggunakan jaringan lama PBNU, terkait logistik dan amunisi untuk kepentingan mendepak cak Imin dari Raden Saleh. Jaringan lama yang dimaksud adalah mantan bendahara umum PBNU.

Sholeh menambahkan, sementara Gus Ipul tengah mengajukan proposal untuk kepentingan serupa. Dosen Pascasarjana Unsuri Ponorogo ini menyebut, gigihnya Gus Ipul “menampar” PKB menandakan bahwa logistik Gus Ipul, full.

Terakhir Lukman Edy ,(LE). Mantan Sekjen PKB terlama ini (7 tahun), intens bermain dan berkomunikasi dengan elit-elit formal maupun informal istana lama dan istana baru.

LE untuk kepentingan ini bekerjasama dengan tokoh yang dipersiapkan oleh 08 sebagai “pemain baru’ semacam haji Isam. Kabarnya meski bukan sebagai PKB 1, LE diminta untuk mempresentasikan RAB tahap awal operasi ini.

Ketiga, konsolidasi DPP, DPW dan DPC PKB yang mengarah kepada kebulatan tekad untuk cak Imin memimpin kembali PKB, tak ubahnya ketika DPP, DPD dan DPC partai Demokrat dalam kendali penuh Anas Urbaningrum. publik menyaksikan, Anas tumbang mengenaskan. ini harus menjadi i’tibar bagi cak Imin.

Pada akhirnya cak Imin mau tidak mau, siap tidak siap, berkelit ataupun face to face, dia akan menghadapi semacam the last battle survival. Dengan situasi seperti itu, cak Imin harus menghadapi seorang diri musuh-musuh yang bisa saja dari istana lama dan baru.

Tidak itu saja, cak Imin juga harus menghitung endurance pasukannya untuk menghadapi pertempuran panjang dengan serdadu lawan. Kita lihat ke depan: apakah soliditas struktur PKB mampu menahan gempuran pasukan sekutu Yaqut,Gus Ipul, LE bahkan JF?

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *